Indonesia Incar Kemenangan Perdana Lawan Irak

Indonesia Incar Kemenangan Perdana Lawan Irak

reicha – Timnas Indonesia akan menghadapi laga hidup dan mati pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup B melawan Irak. Pertandingan akan digelar di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (12/10) pukul 02.30 WIB. Laga ini menjadi penentu nasib Garuda untuk menjaga peluang menuju Piala Dunia 2026.

Indonesia wajib meraih kemenangan demi memperbaiki posisi di klasemen grup. Namun, tantangan besar menanti karena dalam lima pertemuan terakhir, Indonesia belum sekalipun meraih hasil positif atas Irak. Catatan sejarah tersebut menjadi motivasi tambahan bagi skuad asuhan Patrick Kluivert untuk mencetak kemenangan pertama yang dinantikan publik tanah air.

Dalam 12 tahun terakhir, Indonesia dan Irak sudah lima kali berhadapan di berbagai ajang. Dua pertemuan terjadi pada Kualifikasi Piala Asia 2025, satu di Piala Asia 2023, dan dua lainnya pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dari seluruh laga tersebut, Irak selalu tampil dominan dengan hasil kemenangan beruntun, sementara Indonesia kesulitan menembus pertahanan lawan yang solid.

Pelatih Patrick Kluivert menegaskan pentingnya fokus dan disiplin dalam laga kali ini. Ia menyebut bahwa pemain harus tampil berani dan menjaga konsentrasi penuh sepanjang pertandingan. “Kami sadar ini bukan laga mudah, tapi tim siap memberikan segalanya di lapangan,” ujar Kluivert dalam konferensi pers jelang pertandingan.

Selain faktor mental, Indonesia juga harus memperbaiki efektivitas serangan. Pada laga sebelumnya melawan Arab Saudi, Garuda mampu mencetak dua gol namun gagal menjaga keunggulan hingga akhir.

“Baca juga : Dorong Penjualan Motor Listrik, Pemerintah Diminta Insentif

Indonesia Incar Kebangkitan Setelah Lima Kekalahan Beruntun dari Irak

Rekor pertemuan antara Indonesia dan Irak menunjukkan dominasi kuat dari tim berjuluk Singa Mesopotamia. Dalam lima laga terakhir di berbagai ajang internasional, Indonesia selalu menelan kekalahan. Kini, skuad Garuda bertekad memutus tren negatif tersebut saat kedua tim kembali bertemu di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dua pertemuan pertama terjadi pada Kualifikasi Piala Asia 2015 yang digelar pada 2013. Saat itu, Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1 dan 0-2. Kekalahan tersebut menjadi awal dari catatan panjang tanpa kemenangan bagi tim Merah Putih atas Irak.

Pertemuan selanjutnya berlangsung di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada laga di Basra, Indonesia kalah telak 1-5 dari Irak yang tampil agresif sejak menit awal. Tren negatif itu berlanjut di Piala Asia 2023 pada Januari 2024 ketika Garuda kalah 1-3, serta di pertemuan kedua pada Juni 2024 di ajang yang sama dengan skor 0-2.

Menariknya, tiga kekalahan terakhir Indonesia diperoleh saat Irak masih dilatih oleh pelatih asal Spanyol, Jesus Casas. Namun, sejak Mei lalu, Irak menunjuk Graham Arnold — mantan pelatih tim nasional Australia — untuk memimpin tim. Pergantian pelatih ini membawa perubahan signifikan dalam performa Irak.

Di bawah kendali Arnold, Irak menunjukkan stabilitas permainan dengan mencatat tiga kemenangan dari empat laga terakhir. Mereka menundukkan Thailand 1-0, Hong Kong 2-1, dan Jordania 1-0. Satu-satunya kekalahan dialami saat melawan Korea Selatan di laga debut Arnold dengan skor 0-2. Statistik ini membuktikan bahwa Irak kini semakin solid, baik secara taktik maupun mental.

Bagi Indonesia, pertemuan terbaru ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan ujian untuk mengukur sejauh mana perkembangan tim di bawah asuhan Patrick Kluivert. Meskipun catatan sejarah tidak berpihak, semangat Garuda untuk mencetak kemenangan perdana tetap menyala. Dukungan publik Indonesia diharapkan dapat menjadi energi tambahan dalam upaya mengakhiri kutukan lima kekalahan beruntun dari Irak.

“Baca juga : Pakar ITB Jelaskan Penyebab Fluktuasi Harga BBM Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *